top of page

Program Harvest International Curriculum


Trimester 5


Kehidupan yang Memberi Sesi 3 dari 5


Topik Sesi 3: Menukar Harta Duniawi


Bagian 1: Daftar Ayat Renungan

Matius 6 : 19-21Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”


Filipi 3 : 7-8Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”


1 Timotius 6 : 9 ”Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.”


Lukas 12 : 15 ”Kata-Nya lagi kepada mereka: ‘Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.’"



Bagian 2: Topik Kuliah


Pendahuluan

Pastor Wayne Myers sudah mengenal Tuhan Yesus mulai dari umur 14 tahun dan sampai dengan saat beliau mengajar materi ini, beliau sudah mewartakan Injil selama 50 tahun. Pada sesi ini kita akan belajar bagaimana kita menukar harta duniawi kita dengan harta yang kekal atau harta surgawi. Orang-orang yang berhikmat pasti akan melakukannya. Dalam Matius 6 : 19-21”Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Firman Tuhan ini memberikan nasihat agar kita menukarkan harta duniawi kita dengan harta yang kekal.


1. Memusatkan Pandangan kepada Harta yang Kekal


1.A. Kesadaran akan harta yang kekal. 2 Korintus 4 : 15-18 ”Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” Rasul Paulus mengajar kita untuk lebih menyadari harta yang kekal dalam kehidupan kita.

1.B. Pandangan Musa mengenai harta yang kekal. Ibrani 11 : 24-27 mengatakan”Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah. Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.” Kita bisa belajar dari ayat-ayat ini bagaimana Musa menukar harta dari kerajaan Mesir yang menjadi miliknya dengan harta yang tidak kelihatan dari Allah, untuk kepentingan umat Allah. Musa memandang jauh melewati harta duniawi yang ia miliki, untuk kemudian memusatkan pandangannya kepada apa yang tidak kelihatan.

1.C. Paulus memusatkan dirinya kepada upah yang kekal. Paulus mendedikasikan hidupnya dengan mata yang tertuju kepada upah yang akan didapat dalam kehidupan yang kekal. Dikatakan di Filipi 3 : 7-8 ”Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” Rasul Paulus mendedikasikan hidupnya di dunia dengan mata yang tertuju pada upah yang kekal.

1.D. Pentingnya kesadaran akan nilai kehidupan yang kekal. Ibrani 12 : 1-3”Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.” Penulis Kitab Ibrani menyampaikan bahwa kita harus benar-benar menyadari di mana sebenarnya nilai kehidupan yang sesungguhnya. Kalau kita benar-benar mendedikasikan kehidupan dan segala harta milik kita di dunia ini kepada Tuhan, maka kita sedang menukarkan harta kita kepada harta yang lebih baik, yakni harta yang kekal. Jika kita hanya mencari harta yang sementara saja kita akan mengalami kerugian dan berbagai kekurangan.


2. Beberapa Cara Pandang Orang Kristen tentang Harta Duniawi

Dalam Efesus 1 : 18”Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus.” Dalam ayat ini, Paulus berdoa agar supaya mata hati dari orang-orang di Efesus terbuka sehingga bisa melihat apa arti harta yang kekal itu. Berikut adalah beberapa tipe orang Kristen dalam memandang harta duniawi:


2.A. Orang Kristen yang rabun jauh. Orang Kristen rabun jauh adalah orang Kristen yang hanya memperlakukan harta sementara mereka seakan-akan mereka terus dapat menikmatinya selama 1000 tahun.

2.B. Orang Kristen yang rabun dekat. Orang Kristen rabun dekat adalah orang Kristen yang dapat melihat jauh ke sorga, tapi tidak dapat melihat kebutuhan tetangganya yang mungkin hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya.

2.C. Orang Kristen yang juling. Tipe orang Kristen yang juling adalah orang yang tidak mau kehilangan harta di dunia, tetapi juga ingin memiliki harta di sorga. Ia ingin menikmati kedua-duanya. Penulis terkenal bernama C. S. Lewis pernah mengatakan bahwa bila kita membidik dan mengarahkan mata kita ke sorga, maka kita juga akan mendapatkan dunia. Tetapi apabila kita hanya membidik ke dunia, maka kita tidak akan menerima apa-apa.

2.D. Orang Kristen dengan pandangan sempurna. Orang Kristen yang memiliki pandangan yang benar adalah orang Kristen yang setia memberikan perpuluhan.

2.E. Orang Kristen yang memiliki pandangan tajam seperti mata elang. Orang Kristen seperti ini adalah mereka yang bisa melihat kehidupan di dunia dan kehidupan kekal. Mereka menabung harta di sorga dengan menukarkan harta duniawinya dengan harta sorgawi setiap hari.


3. Allah Sungguh Ingin Memberkati Kita.

Allah ingin memberkati kita, tetapi kita juga harus memahami mengapa kita ini diberkati. Berikut adalah beberapa firman Tuhan tentang berkat yang Allah sediakan bagi kita.


3.A. Allah memberkati kita dengan berjalan bersama kita. Mazmur 1 : 1-3”Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliranair, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”

3.B. Allah memberkati tubuh, jiwa, dan roh kita. Dalam 3 Yohanes 1 : 2 dikatakan”Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.”

3.C. Allah memberkati kita sesuai tingkat yang Ia tetapkan. Dalam Ulangan 28 : 13”TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,”. Tuhan benar-benar mencari orang yang hidup dalam tingkat seperti apa yang Tuhan harapkan.


4. Harta Kekayaan Bisa Menghancurkan Hidup


4.A. Harta tiba-tiba bisa menghancurkan hidup manusia. Pada faktanya banyak harta warisan menghancurkan hidup dari si penerima warisan, sebab si penerima warisan tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan hartanya ini. Ada orang-orang yang saat menang lotere justru kehidupannya menjadi rusak dan keluarganya hancur. Pengkhotbah 5 : 12 ”Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri.

4.B. Harta yang didapati dengan kekuatan sendiri bisa menghancurkan hidup manusia. Setiap orang percaya memiliki harta yang dianugerahkan oleh Tuhan semata. Harta ini jugalah yang kemudian harus didedikasikan kembali bagi Tuhan. Amsal 10 : 22 ”Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” Ayat ini mengajarkan agar kita tidak mengejar harta yang kita kemudian tidak bisa pertanggung-jawabkan. Artinya janganlah kita bersusah payah mencari harta yang bisa menghancurkan hidup kita sendiri.

4.C. Peringatan tentang keinginan untuk menjadi kaya. 1 Timotius 6 : 9 ”Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.” Janganlah kita mendedikasikan hidup kita untuk mengejar harta banyak, karena kita pun juga tidak akan mampu mengendalikannya. Paulus menulis kepada Timotius dalam 1 Timotius 6 ini tidak hanya kepada orang yang kaya tetapi bagi mereka yang bernafsu untuk menjadi kaya.

4.D. Kekayaan menghimpit pertumbuhan rohani. Lukas 8 : 14 “Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.” Ini adalah gambaran yang menyedihkan tentang bagaimana kekayaan menjadi sumber penghalang bagi pertumbuhan kerohanian orang percaya. Harta bisa membuat kita beli tiket pesawat ke mana saja di dunia ini, kecuali ke sorga. Kata “uang” dipakai sebanyak 2085 kali didalam Alkitab, lebih banyak daripada kata “sorga”, “dunia”, dan “neraka.” Allah tahu bahwa cara kita memperlakukan uang dapat menentukan hubungan rohani kita dengan Allah.


5. Mengapa Kita Harus Berikan Komitmen untuk Menukar Harta Duniawi

Banyak orang bersedia memberikan persembahan yang kecil, tetapi tidak semua berani memberikan komitmen hidup untuk mempersembahkan seluruh hidup mereka.


5.A. Undangan dari Yesus. Matius 16 : 24 “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Di sini Yesus mengundang kita agar kita menyimpan harta di sorga yang kekal.

5.B. Yesus mengajarkan mengapa kita harus menukar harta duniawi. Matius 6 : 19-21 ”Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannyadan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”

5.C. Kita hanya bisa menukar harta duniawi selama kita masih hidup. Kita tidak dapat melakukan transfer dari bank di dunia ini ke sorga setelah kita mati. Selama kita masih hidup Tuhan memberikan kita banyak kesempatan untuk menukar harta duniawi kita tersebut.

5.D. Allah memberikan jaminan mencukupi kebutuhan kita saat kita menukar harta duniawi. Matius 6 : 33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allahdan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Kita hanya bisa ada di satu tempat pada satu waktu, artinya kita hanya bisa makan satu kali saja setiap waktu. Kita tidak bisa makan di muka untuk beberapa hari ke depan. Di sini Allah sedang mengingatkan bahwa Ia adalah Allah yang menyediakan baik untuk hari ini dan juga hari esok.

5.E. Harta duniawi bisa lenyap dengan cepat. Dunia mengajarkan agar kita mengumpulkan harta sebanyak mungkin di manapun kita berada, dengan cara apapun, dan mempertahankan harta tersebut selama mungkin. Tetapi dunia ini penuh dengan ketidak-pastian, di mana kita bisa kehilangan semuanya dengan cepat. Tetapi kita mempunyai harta yang kekal bila kita tetap ada pada jalurnya Tuhan sebagai pemilik akun bank kita di sorga. Paulus mengatakan di Fiipi 3 : 13 bahwa ia melupakan apa yang telah di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya.

6. Tiga filosofi kepemilikan harta dari kisah orang Samaria yang baik hati.

Pada kisah tentang orang Samaria yang baik hati di dalam Injil Lukas 10:29-37, kita bisa menemukan ada tiga sudut pandang filosofi tentang kehidupan kepemilikan harta:


6.A. Filosofi dari perampok. Si perampok menganut filosofi bahwa hartamu adalah hartaku oleh sebab itu aku akan merebutnya. Di penjara-penjara kita bisa dapati penuh dengan mereka yang hidup dengan filosofi itu.

6.B. Filosofi dari Imam orang Lewi. Si Imam Lewi yang melewati orang yang dirampok memiliki filosofi yang berkata bahwa hartaku adalah milikku sendiri. Bila ada orang lain yang membutuhkan, aku tidak bisa membantu sebab apa yang aku miliki adalah hasil kerja kerasku sendiri untuk aku.

6.C. Filosofi orang Samaria yang baik hati. Si orang Samaria memiliki filosofi bahwa hartaku adalah milikmu. Bila ada orang lain yang membutuhkan, maka mereka bisa memilikinya. Filosofi inilah yang diajarkan Injil ke seluruh dunia. Dan filosofi ini jugalah yang telah dipakai oleh para martir. Sebelum Yohanes menulis Kitab Wahyu sejarah mengatakan tentang ini bahwa sudah ada 40.000 martir yang menyerahkan hidup mereka. Dan pada waktu Pastor Wayne Myers baru memulai pelayanannya 50 tahun yang lalu sesungguhnya ada 10 juta martir yang telah memberikan hidup mereka bagi Yesus. Mereka sudah menukarkan harta duniawi ini dengan harta sorgawi karena kasih mereka akan Kristus.


Penutup

Hidup itu lebih dari sekedar harta benda. Lukas 12 : 15 “Kata-Nya lagi kepada mereka:”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Pada waktu kita hidup untuk memberi dan melayani, dan kita memiliki hubungan yang intim dengan Allah, maka kita adalah orang-orang yang paling diberkati didunia ini. Kita dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi tidak dapat mengasihi tanpa menjadi pemberi.



Bagian 3: Diskusi Kelompok

1. Diskusikan tentang orang Kristen yang rabun jauh. Mengapa meskipun semua orang tahu bahwa semua orang pasti mati, mengapa mereka masih mempertahankan harta mereka?


2. Jelaskan kembali bagaimana secara nyata anda sekarang bisa menukarkan harta duniawi anda menjadi harta kekal di sorga?


bottom of page